about us
my name is nova nofridawati!
RSS

L. O.V. E

L.
Inilah cinta. Cintaku padamu. Sudah bertahun-tahun aku hanya bisa melihatmu saja. Setiap hari, setiap waktu, setiap detik. Aku suka melihatmu. Melihat tawamu, melihat rengutanmu, melihat tangismu, melihat marahmu, melihat bengongmu, aku suka melihat semua ekspresimu, bahkan ketika wajahmu tak berekspresi sekalipun.
Aku juga suka suaramu. Suaramu bicara, suara tawamu, suara marahmu, suara ngambekmu, suara tangismu, suara nyanyianmu, bahkan suaramu mendengkur tipis saat kau tertidur nyenyak.
Aku suka segala sesuatu tentangmu.
Kamu selalu di sana, benar-benar bisa ku sentuh, begitu dekat, namun juga begitu jauh. Kamu benar-benar seperti mempunyai duniamu sendiri, kamu begitu memesona. Seperti mawar di tepi jurang, begitu indah, namun membuat semua orang langsung mundur begitu mereka baru saja memutuskan ingin mendekatimu.
Kita tertawa bersama, menangis bersama, makan bersama, bahkan tinggal bersama, tapi takkan pernah merasakan rasa ini bersama. Aku tahu kamu suka laki-laki itu. Dan aku adalah sahabat terbaikmu sepanjang masa, itu katamu.


O.
Aku sudah tidak tahan melihatmu. Kamu hanya memandang dia. Kamu tahu kalau dia sama sekali tidak memandangmu. Kamu malah pura-pura ikut bahagia bersamanya. Aku tahu, kamu mencintainya. Itu bukan sayang sahabat, itu cinta. Dan aku mencintaimu. Benar-benar mencintaimu. Kamu tahu itu. Tapi kamu tidak peduli. Akupun ikut tidak peduli. Tak peduli kalau kamu tak peduli, aku tetap akan terus mencintaimu.

V.
Aku sama sekali tidak suka perasaan seperti ini. Aku benci sekali hal ini. Melihat kamu selalu memaksa untuk tersenyum padaku. Untuk selalu ada untukku. Aku memaksamu untuk terus bersamaku. Memaksamu untuk mencintaiku. Aku yang mengaku sangat mencintaimu malah mengikatmu dengan diriku. Membuatmu menderita karenanya. Aku tahu kalau kita sudah menjalani ini lebih dari tiga tahun, tapi ini tak harus abadi. Aku tahu perasaanmu sudah tak sama lagi dengan dulu. Aku tahu perasaanmu tak sama lagi dengan perasaanku. Harusnya bukan masalah bagiku. Aku memang hanya benar-benar mencintaimu, tak harus mendapatkan balasan apa-apa darimu. Maka aku akan membuktikan kata-kataku itu.

E.
Aku tak tahu apa ini. Seharusnya aku tak boleh merasakan hal ini. Tapi dadaku memang berdetak lebih cepat kalau aku melihatmu. Perutku selalu melilit kalau aku tahu kamu ada di dekatku. Aku senang sekali kalau setiap kali aku bisa memandangmu. Padahal aku tahu kalau kamu sudah punya dia. Kekasihmu.


L.
Hari ini kamu memandangnya dari jauh, ketika cowok itu baru saja sampai di kampus bersama pacarnya. Pandangan kalian bertemu. Kamu terpesona olehnya. Kamu langsung tersipu malu. Aku senang sekali melihat wajahmu yang merona. Aku sama sekali tidak bohong. Aku benar-benar bahagia melihat wajahmu yang merona itu. Sudah seumur hidup aku mengumpulkan ekspresimu, namun, aku tahu, sampai matipun aku tak akan mendapatkan ekspresimu yang satu itu untukku.

O.
Setiap hari kamu selalu menjadi sahabat terbaiknya. Kau ikut senang melihat dia tersipu memandang laki-laki itu. Kau pasti merindukan ekspresi itu untukmu.Melindunginya dari segala kemungkinan kesedihan yang kira-kira menghampirinya. Tak pernah terfikir olehmu tentang kesedihanmu. Tapi itu adalah urusanku, kesedihanmu adalah urusanku.

V.
Kita baru saja sampai di kampus. Tapi matamu, pikiranmu, telingamu, seperti mempunyai sonar yang dapat menangkap dimanapun keberadaannya. Kamu langsung menemukan dimana dia. Tapi kamu hanya memandangnya dari jauh. Aku tahu, hanya dengan saling memandang, kalian sudah mengutarakan perasaaan kalian masing-masing. Aku tahu kamu bahagia sekali bisa melihatnya. Pandangan kalian bertemu, kalian seperti bercinta di sana. Aku sungguh iri.

E.
Seperti biasa kamu datang bersama cewek itu. Aku senang sekali setiap melihatmu. Kamu membuka helmet yang terpasang di kepalamu. Matahari tiba-tiba menyilaukan dari belakangmu. Kamu seperti bersinar-sinar, sparkling. Aku tak tahu bagaimana mengatakan apa yang aku rasakan. Senang, deg-deggan, khawatir, malu, semuanya. Wajahmu jauh lebih indah dari bulan malam yang hadir saat langit jernih. Lebih indah dari mentari pagi yang membuat langit berseri. Bahkan rambutmu yang berantakan karena kamu baru saja membuka helmet pun menjadi salah satu yang membuatku semakin menyukaimu.


L.
Aku tahu kamu mencintainya, tapi entah apa yang ada di dalam pikiran kalian, mengapa sesulit itu untuk menyatukannya. Kalian tak seperti aku, yang mencintai sahabatku melebihi cinta sahabat. Harusnya itu malah menunjukkan hal baik, tapi itu ternyata sama sekali bukan hal baik. Kamu wanita, aku wanita, itu masalahnya. Tak masalah bagiku, aku memang hanya mencintaimu. Oke, aku tahu dia punya kekasih, cewek itu menjadi penghalang kalian. Aku harus melakukan sesuatu.


O.
Aku mencintaimu. Benar-benar mencintaimu. Aku tak akan membiarkanmu menderita bahkan demi cintamu itu. Tak akan aku biarkan. Aku mencintaimu. Benar-benar mencintaimu. Aku akan berbuat sesuatu untukmu. Bila kamu tidak mau melakukan sesuatu untukmu, maka aku yang akan melakukannya.

V.
Kalau saja aku tak ada, maka kamu tak harus memikirkan siapa-siapa lagi, kamu cukup mencintainya. Aku tahu kalian saling mencintai hanya dengan melihat pandangan kalian saja. Aku tahu. Kamu cinta padanya, aku cinta padamu, dia cinta padamu, lalu aku bisa apa? Aku sudah memastikan kalau aku benar-benar mencintaimu, tanpa syarat! Dan aku akan membuktikannya. Keberadaanku lah yang membuat kalian tak bisa bersatu. Aku sudah tahu apa yang dapat aku lakukan. Aku tak mungkin membunuh diriku untuk membuatku tak ada di dekatmu, karena aku tak tahu siapa yang akan menjaga ibuku kalau aku mati, maka aku harus membereskan masalah ini dengan cara lain.

E.
Sekarang aku tahu kalau kamu juga mencintaiku. Aku tahu itu. Apa benar kata orang, kalau cinta sama sekali tidak perlu dikatakan, cukup dirasakan. Aku tahu kalau kamu juga mencintaiku. Tapi kita tak bisa melakukan apa-apa. Kita hanya bisa terus begini.
Dunia terasa berputar di sekelilingku. Entah apa yang akan terjadi. Tapi disaat semuanya benar-benar terjadi nanti, aku harap aku masih mempunyai sahabat terbaikku, wanita terkuat di dunia, dan kamu.


L.
Aku harus melakukan sesuatu agar kamu dan laki-laki bodoh itu bersatu. Aku tak mau kamu merasakan apa yang aku rasakan. Hanya bisa melihat orang yang kau cintai. Hanya melihatnya. Aku paling tidak masih bisa memelukmu, memandangmu dari dekat, sedekat yang aku inginkan. Asal kamu tahu, hal favoritku adalah memandang wajahmu saat kau tertidur. Kau begitu alami. Tapi aku tidak akan membiarkannya terjadi padamu. Kamu tidak boleh merasakan penderitaan yang sama denganku. Kamu harus bersatu dengan laki-laki itu. Maka aku menemui cewek yang selalu menjadi penghalang kalian. Aku bilang padanya kalau laki-laki itu juga mencintaimu, dan dia harus melepaskannya. Cewek itu setuju, dia bilang dia sudah tahu itu, dan dia sudah tahu apa yang akan dilakukannya.

O.
Sudah hampir tiga tahun sejak saat itu. Sejak aku menyatakan perasaanku padamu. Aku benar-benar kalah telak olehmu. Kamu bisa mencintai sahabatmu lebih dari dua puluh tahun. Apakah tak pernah terfikir olehmu apa yang akan kau lakukan selain terus melindunginya? Aku yang baru tiga tahun ini mencintaimu, sudah benar-benar bertekad untuk mendapatkanmu. Aku benar-benar kalah telak. Kamu malah menemui kekasih laki-laki yang dicintai oleh cintamu, memintanya untuk meninggalkan kekasihnya, agar orang yang kamu cintai mendapatkan cintanya. Lalu bagaimana denganmu?

V.
Seorang cewek menemuiku. Katanya dia sahabat dari wanita yang kau cintai. Dia memintaku untuk menjauh darimu. Aku tahu itu. Aku memang akan melakukannya. Gadis bodoh, dia melakukannya demi sahabat yang dicintainya. Ya, aku tahu dia mencintai sahabatnya itu. Yah, paling tidak kami sama. Kami akan melakukan apapun untuk orang yang kami cintai agar mereka bahagia. Aku juga sangat mencintai ibuku, dan aku juga akan melakukan apapun untuk membuat ibuku bahagia. Ibuku adalah wanita terhebat di dunia ini. Bila Tuhan boleh di duakan, maka dia adalah Tuhan keduaku. Aku benar-benar mencintainya. Namun, sudah berapa bulan ini dia hanya terbaring di tempat tidurnya, sambil menarik nafas panjang-panjang dengan susah payah. Ia bilang ia sulit sekali bernafas. Aku cinta padamu bu, kataku padanya sambil menutup wajahnya dengan bantal sampai ia tak sulit bernafas lagi. Aku mencintainya lebih dari apapun. Dia akan bahagia di sana.

E.
Sahabatku sedikit aneh belakangan ini. Beberapa kali aku menemukannya melirikku diam-diam, namun begitu mata kami bertemu, ia cepat-cepat mengalihkan pandangannya. Aku tak tahu dia punya masalah apa. Aku hanya dapat berharap semoga dia baik-baik saja, apapun masalah itu.


L.
Cowok itu kelihatan tragis sekali begitu tahu kalau teman wanitanya itu membunuh ibunya sendiri. Aku tak tahu apa yang dapat aku katakan. Aku juga benar-benar terkejut. Sungguh. Aku tak tahu kalau dia akan berbuat begitu. Aku yang melakukannya. Aku yang meminta dia jauh-jauh dari cowok itu. Dan dia memang melakukannya. Paling tidak, kalau dia di penjara, maka dia tidak akan dekat-dekat lagi dengan laki-lakimu.
Aku melihat kamu memeluk cowok itu. Kamu ikut sangat sedih bersamanya. Tapi aura disekitar kalian berkilauan. Baru aku sadari kalau hatiku sakit. Aku langsung berlari ke kamar kos kita, lalu menangis di sana. Aku tak tahu kalau aku bisa menangis. Selama ini aku selalu ingin menjadi pangeran untukmu, maka aku sama sekali tidak boleh menangis. Menangis adalah bagianmu. Bagianku adalah menghapus air mata itu dari pipimu.
Lalu laki-laki itu datang, laki-laki yang sejak kita menginjak kampus ini sudah mengatakan kalau ia menyukaiku, mencintaiku. Perutku langsung mual mendengarnya. Aku sudah bertahun-tahun mencintaimu, sejak kita bertemu di TK, dan aku sama sekali tidak berani mengatakannya, sedangkan laki-laki ini, begitu mudahnya mengatakan kalau ia mencintaiku.
Dia datang lalu memelukku. Aku tak tahu mengapa aku mau saja di peluknya. Aku terus sesengukan di pelukannya. Lalu tangannya menghapus air mataku, dari sudut mataku, sampai ke mulutku. Lalu ia menutup mulut dan hidungku dengan sangat kuat.
Lalu kamu datang. Kamu memanggil namaku sekuat tenaga, aku tak dapat lagi mendengarnya. Aku tersenyum, entah kamu melihatnya atau tidak, tapi aku tersenyum padamu. Kamu terus menangis, aku sudah tak kuat melihat air matamu itu, aku menutup mataku.

O.
Kamu berlari begitu melihat sahabatmu itu berpelukan dengan laki-laki itu. Aku mengejarmu. Ternyata kamu menangis di kamar kosmu. Aku benar-benar benci melihat air matamu itu. Kamu sama sekali tidak boleh menangis. Aku berfikir cepat. Kalau aku bunuh laki-laki itu demi kamu, agar kau mendapatkan cintamu, maka kamu akan semakin sedih melihat sahabatmu itu sedih. Kalau aku membunuh cintamu, maka kamu akan lebih menangis lagi, lebih menderita lagi. Maka aku memilih membunuhmu. Karena dengan itu, kamu tak akan menderita. Biar aku saja yang menderita karenanya.

V.
Sekarang kamu sudah bebas. Maka aku yang akan masuk ke penjara yang selama ini yang aku buat untukmu. Ini semua hukuman untukku. Sudah lebih dari tiga tahun kamu merasakan penderitaan ini gara-gara aku, maka sekarang giliranku, harusnya aku mendapatkannya selama tiga puluh tahun.

E.
Cewek itu membunuh ibunya. Kamu terlihat begitu terpukul. Dadaku ikut merasa dipukul melihat kamu begitu. Aku langsung memelukmu erat-erat. Berharap apa yang kamu tanggung akan terbagi denganku.

Lalu sahabat terbaikku meninggal di pangkuanku di kamar kami, aku sama sekali tak kuat menanggung ini sendirian. Lalu kamu datang, dan memelukku.

ini cerpen pernah aku ikutin lomba untuk koran kampus, tapi gag menang, hehe, makanya aku kasih liat disini aja, semoga kalian suka, ato gag suka jg gpp, kasih komen y,
ps : kebanyakan temenku yang baca, gag ngerti apa yang aku tulis katanya, hahaha...
so, what do you think??

trash-trash-trash!!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: