about us
my name is nova nofridawati!
RSS

lama ya aku gag ngepost??

bukan, bukan karena aku gag ada cerita yang mau diceritain, tapi justru sebaliknya.
setiap hari itu aku sama si pacar terus aja melalui hari2 indah. justru waktu itu yang nggak ngijinin aku buat cerita. jangankan buat cerita, untuk terus merajut cerita aja rasanya aku udah kehabisan tenaga.
rasanya waktu kami itu selalu kurang setiap harinya. padahal tiap harinya kami pasti ketemu.

aku sama si pacar ampe bertanya2 apa yang sebenernya terjadi sama kami. dan kami tetep gag nemu jawabannya. kami akhirnya hanya berdamai kalau apa yang kami rasain ini namanya kasmaran. ahaha..

belakangan ini, alhamdulillah, ngajar aku itu padet banget. sebenernya juga gag padat2 kali sih. tapi lumayan lah, untuk menopang hidup.

jdinya ya begitu, aku yang lagi kasmaran kronis, jadi merasa kurang waktu, karena kecapekan.

seneng banget pacaran aku ini rasanya. dewasa. kami malah seneng banget kalau abis melewati hal sulit. seneng banget kalau pacaran kami hari itu berkualitas.

kayak yang aku bilang dr kemaren2, semoga kami tambah dewasa aja. jadi bisa jalani hubungan ini dengan ringan tapi dengan hati yang semakin dalem.

muach!

hug-hug-hug!!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

will not gone by the wind!

Hujan.
Ntah sejak kapan tepatnya aku mulai sangat tertarik pada hujan. Bukan hanya tertarik, aku malah mungkin sudah bisa dibilang freaking out about it!
Dari masa muda dulu (ahaha.. udah merasa tua sekali saya!), aku itu benr2 tergila2 sama hujan.
Sampai tercipta sebuah novel dengan judul ‘Bayangan Hujan’ yang bercerita soal seorang anak laki-laki yang sangat menyukai hujan (like I do!).
Lama sekali rasanya ketika aku masih memohon2 sama Divya minta difotoin hujan diatap sekolah. Lama sekali juga rasanya ketika aku menari2 di bawah hujan. Atau ketika aku melamun di bawah hujan sambil menulis. Atau ketika menunggu2 lagu tentang hujan tercipta.
Ketika awal2 jadian sama si pacar, aku seneng banget pas tahu ternyata dia suka hujan, tapi aku akui aku cukup sedih ketika tahu dia suka hujan, tapi dengan alasan yang sangat berbeda.
Sejak saat itu aku mulai memandang hujan dengan cara yang berbeda.
Kalau lihat hujan malah inget tulisan si pacar soal itu, dan itu sangat ingin aku lupakan.
Aku malah jadi ingin melupakan hujan. Aku seperti ‘orang lain’ dengan hujan yang selama ini aku cintai. Dan aku katakan sekarang kalau itu salah satu hal bodoh yang aku lakuin.

Jadi ceritanya begini.
Kemarin ini aku ujian (UTS deng.), jam 10 siang gitu. Si pacar nganterin pake Bengkong. Dari kos sebenernya udah gerimis, cuma karena aku inget ada jas hujan dibawah jok, jadi kupikir semuanya bakal oke.
Tapinya di jalan ke kampus hujannya jadi sangat lebat. Si pacar jadi narik gas lebih kenceng. Sampai akhirnya aku turun di depan gedung tempat ujian. Si pacar langsung cabut. Pas aku selesai ujian ternyata dia belum beranjak dari kampus, dia malah baca di pustaka pusat, karena hujannya emang gag nanggung2, badai!
Akhirnya aku berlari kesana, sambil pengen teriak kalau aku sayang banget ama dia.
Dia itu nggak dalam keadaan yang baik untuk nunggu. Dia udah sangat kuyup karena kehujanan tadi. Mana dia cuma pake kaos bola tipis tanpa pake apa2 lagi. Dan dia itu kurus (cowok aku, ya mutlak kurus! Ahaha..)
Jadi pas aku nyampe di pustaka, dia itu beneran gemetar! Ringkiiih banget keadaannya. Pengeeeeeeeeeeeeeeeennnnnnnnn banget meluk (tapi gag boleh..:( )!
Jadi kami pergi ke café kimia, dia makan, aku minum teh anget aja, soalnya udah makan nasi sebelum ngampus tadi. Keadaan dia nggak membaik, dia makin gemetar, ujannya makin lebat, angin juga kenceng. Aku nggak ngerti gimana supaya bikin dia merasa baikan lagi. Setiap kami jalan, aku halang2i angin biar gag bertiup kearah dia. Tapi dianya gag mau.
Pas kami balik lagi ke pustaka pusat, hujannya gag juga reda. Aku bilang dia pulang aja duluan naik bus, biar aja motor tinggal sama aku, soalnya dia harus ngajar habis itu. Tapi dia gag mau. Akhirnya dputusin kami tetep naik motor pulang.
Eh pas mau diidupin si Bengkong berulah.
Aku liat kemm makin gemetar. Dia yang biasanya emosian keliatan nahan2 emosi. Aku minta pulang duluan, gag mau. Malah biarin aku pake helm, dan dia tetap gag pake apa2.
Dengan kerja keras dia akhirnya Bengkong idup juga. Kami pulang. Dia masih sangaaaaaaaaat gemetar.
Aku gag tau mau bilang apa. Aku juga gag tau apa yg bisa aku lakuin.
Nyampe dkos kaki dia itu ampe kram. Pengen nangis rasanya. Kesal sm diri sendiri karena gag bisa apa2, sama ngeliat dia segitunyaa..:’(
Dia malah kelihatan senaaaang bgt. Aku senang. Sumpah! Tapi juga sedih. Ini lebih tepatnya namanya terharu kali ya? Tambah sayaaang bgt aku sama dia. Diapun begitu.

Inilah yang bikin aku sadar, kalau aku selama ini bodoh, kenapa harus bersikap begitu sama hujan. Kenapa aku harus merasa ‘asing’ sama hujan hanya karena nggak suka sama cerita si pacar dulu? Kenapa nggak aku bikin aja kenangan baru sama dia?
Dan Jejeeng… jadilah!
Liat sekarang. Hujan, teman lamaku, yang udah aku anggap 'orang asing', yang malah membawa moment sangat berarti dalam hubunganku dengan si pacar.

Kemaren itu emang bukan suatu kenangan indah, atau romantis, atau semacamnya untuk dikenang. Tapi kemaren itu berarti banget.
Kemaren merupakan salah satu hari berat dalam hidup, tapi juga merupakan salah satu hari paling berarti dalam hubungan kami.
Mamakku pernah bilang. Namanya pasangan itu, ketika kita susah, dan dia ada, itu baru pasangan kita. Dan apa coba yang dilakuin si pacar? Dia malah susah demi aku toh?
Belakangan dia bilang, “mau gimana lagi? Pacar aku ujian.”
Ckck..
Pengen aku cium! (tetep aja gag boleh, ahaha..)
Rasanya hubungan kami makin dalem karena itu. Melewati hari sulit bersama memang membuat kita makin bersyukur atas hadirnya dia di sisi kita.
Aku pernah bikin status di facebook : “tidak ada yang bisa menjamin sebuah hubungan akan langgeng selamanya. Tapi aku menerimanya, di sini, dan membiarkan masa depan akan berjalan dengan sendirinya.”
Itu memang nggak main2.

Aku malah makin merasa bersalah karena masih sering ragu sama dia. Aku yang selalu sangat sulit mengungkapkan perasaanku padanya. Aku yang selalu membuat semuanya lebih sulit buat dia karena aku orangnya skeptis, tidak mudah percaya, sehingga dia harus bekerja lebih keras dari pada biasanya hanya untuk meyakinkanku.

Sekarang yang aku harap nggak muluk2. Semoga dia nggak akan pernah menyerah untuk mengusahakan apapun tentang aku. Dan aku juga akan berusaha untuknya.
And for the first time at social network, I say : I Love Him! :@

BIG HUG!
hug-hug-hug!!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS