Allah, jangan tinggalkan aku.

memang manusia adalah makhluk Tuhan paling sempurna. tapi aku menyadarinya, sangat menyadari kalau manusia penuh dengan keterbatasan.
kemampuan manusia dalam menghadapi apapun yang ada di dunia ini sangat terbatas.
manusia pasti ada batasnya.

belakangan ini banyak banget yang nabrak aku rasanya.

masalah akademik yang tiba2 menyerang, udah usaha sana-sini, pake berlinang air mata, keringat, untungnya gag pake darah, tapi hasilnya nol besar!
ini karena seseorang yang merasa dirinya pintar, bahkan untuk menggurui dosen sekalipun, dan juga seseorang yang sama sekali tidak merasa, karena keegoisannya telah mengakibatkan banyak anak orang menangis dan bahkan trauma karenanya, juga seorang pejabat yang tidak beda dengan pejabat lainnya, bicara pada rakyat manis, padahal yang dilakuin kejam tanpa perasaan.
apa yang bisa dilakuin manusia biasa kayak aku? nerima.

masalah keuangan yang tak kunjung selesai. aku dari dulu emang sering naik-turun gitu grafik keuangannya, tapi rasanya nggak pernah yang sampai nangis cuma karena gag bisa beli martabak, atau nangis cuma karena gag bisa beli bunga kaktus, atau nahan tangis karena gag bisa makan di barak.

masalah lain yang bahkan nggak sekali-duakali aku hadapi. ada pepatah yang mengatakan, bahkan semut aja bakal gigit kalau dipijak. aku bahkan nggak sekali-duakali disakitin, aku nggak balas. terus aku mikir,apa ini artinya aku terlalu baik, atau aku lebih bodoh dari semut?
terus ada juga pepatah, 'keledai saja tidak akan jatuh pada lubang yang sama dua kali'. terus aku mikir, orang yang ngelakuin hal yang sama dan itu nyakitin, nggak sekali-duakali, itu apa namanya? keladi?

bener2, kali ini semuanya itu udah kelewatan rasanya. aku rasanya manusia biasa aja, nggak mungkin kuat nahan semuanya. pas shalat air mata ngalir aja semuanya. ingat semua yang harus aku tanggung.
aku bahkan nggak pernah tidur siang karena ini semua. aku harus kuliah, aku harus ngejar skripsi juga, aku harus jualan juga, mana sempat aku nonton euro!
pas do'a, aku bahkan nggak tahu harus minta apa sama Allah. aku cuma bisa meraung-raung nangis, Allah, plis jangan tinggalin hamba.

sumpah rasanya ini semua udah lewat batasnya. aku baru 22 tahun, bahkan belum tamat kuliah, tapi udah nanggung ini. aku nggak sehebat itu, sumpah, aku ada batasnya.

aku usaha banget untuk dewasa, sabar, nggak pernah ngeluh, selalu jalan di jalan Allah, tapi kalau ini terus berlanjut, rasanya ini udah di luar kemampuan aku lah.

aku tahu Allah nggak akan ngasih cobaan yang nggak kuat ditanggung hambanya. tapi rasanya kali ini emang udah kelewatan, makanya pas shalat aku cuma bisa doa : Allah, plis jangan tinggalin hamba.

soalnya kalau Allah udah ninggalin, maka nggak akan ada harapan untuk hidup di dunia ini lagi. mau pegangan sama siapa? jangankan temen, pacar, keluarga aja juga bisa ninggalin kamu!

rasanya nangis berliter2pun nggak akan ada artinya. nggak akan ada yang tergugah. cuma Allah satu2nya harapan.

aku aja sampai nggak tahu untuk apa aku berjuang sampai segininya, untuk siapa? demi siapa coba?

satu2nya harapan, Allah, plis, tolong jangan tinggalin aku.
tears! tears! tears!